Selain disabilitas fisik yang terlihat, ada juga disabilitas mental yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan dan berinteraksi dengan orang lain. Disabilitas mental sering kali tidak tampak secara kasat mata, namun bisa sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari seseorang yang menyandangnya.
Untuk memahaminya lebih dalam berikut adalah pengertian dan beberapa hal yang bisa menyebabkan disabilitas mental:
Apa itu disabilitas mental?
Disabilitas mental adalah kondisi yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, berperilaku atau berinteraksi dengan lingkungan sosial secara efektif. Penyandang disabilitas mental biasanya menghadapi kesulitan dalam mengelola emosi, membuat keputusan, mengekspresikan pikiran atau perasaan dan menjaga keseimbangan mental mereka. Contoh umum dari disabilitas mental yaitu termasuk gangguan bipolar, depresi, gangguan kecemasan dan skizofrenia.
Tantangan-tantangan tersebut bisa mempengaruhi kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, orang dengan disabilitas mental disebut sebagai Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan dilindungi oleh UU Kesehatan Jiwa No. 18 Tahun 2014.
Penyebab disabilitas mental
Terdapat berbagai faktor yang bisa menyebabkan seseorang menyandang disabilitas mental, beberapa faktor disebabkan dari dalam diri seseorang tersebut dan faktor lainnya juga bisa berasal dari luar maupun lingkungan sosial. Berikut adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan disabilitas mental:
- Faktor biologis: Penyakit fisik kronis, cedera otak, atau penggunaan zat terlarang seperti narkotika.
- Faktor psikologis: Trauma emosional, mekanisme adaptasi yang buruk, pola mekanisme pertahanan diri atau pola penyelesaian masalah yang tidak efektif.
- Faktor sosial dan spiritual: Kurangnya dukungan sosial, tekanan lingkungan atau krisis dalam kehidupan.
Cara menangani disabilitas mental
Penting untuk memberikan dukungan yang tepat bagi penyandang disabilitas mental. Salah satu cara terbaik adalah dengan menghindarkan mereka dari situasi yang dapat menimbulkan stres atau tekanan berlebih.
Dalam berinteraksi dengan penyandang disabilitas mental, gunakan bahasa yang sederhana dan penjelasan yang mudah dipahami. Sabar dan penuh pengertian adalah kunci dalam mendukung mereka, baik secara emosional maupun praktis.
Dukungan sosial yang kuat, akses ke terapi, serta perawatan medis yang tepat adalah beberapa cara untuk membantu penyandang disabilitas mental menjalani kehidupan yang lebih stabil.
Baca juga: Beda disabilitas mental dan disabilitas intelektual
Baca juga: KND siap dampingi disabilitas hamil korban pencabulan di Bogor
Baca juga: Kemensos-Disdukcapil mendata kependudukan ODGJ di Sumba Timur
Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ZephyrSec 2024