Penyelenggara pun menunda penampilan pertama artis yang dijadwalkan pukul 18.30 waktu setempat ditunda dua jam menjadi pukul 20.30 waktu setempat.
Pertunjukan hari kedua didominasi penampilan artis asal Malaysia seperti Mohram, The Colour of Sound’s Malaysia, Alena Murang, Tuni Sundatang serta puncaknya Dato’ Zainalabidin. Sementara dari luar Malaysia ada Imarman (Aljazair) dan Nini (Taiwan).
Baca juga: “Imagine” John Lennon tutup penampilan Kitaro di RWMF 2024
Hujan yang mengguyur kawasan SCV reda sekitar pukul 20.00 waktu setempat dan menyisakan rintik. Penonton yang setia menunggu sambil menggunakan jas hujan dan payung, perlahan terus memenuhi lapangan di depan panggung utama RWMF 2024.
Sementara pada sore hari, musisi asal Indonesia Rizal Hadi and Folks tampil di arena Dewan Lagenda. Ia menampilkan alat musik yang terbuat dari bambu. Rizal Hadi menyebutnya Rasendriya, gabungan dari alat musik petik, tiup dan pukul.
“Ini kreasi saya sendiri, sekaligus mengenalkan bahwa bambu juga bisa dimanfaatkan untuk bahan baku alat musik, serta mengurangi penebangan hutan untuk membuat alat musik,” kata Rizal Hadi.
Baca juga: Kitaro ingin terus belajar musik meski usianya sudah 70 tahun lebih
Sebelum Rizal Hadi, sesuai jadwal hadir pula Krakatau Ethno yang tampil dalam workshop musik yang diikuti puluhan penonton. Krakatau pernah tampil di RWMF 20 tahun silam.
CEO Sarawak Tourism Board Sharzede Datu Hj Salleh Askor mengatakan, RWMF akan selalu menjadi tempat untuk menyuarakan kalangan adat serta musik tradisional ke seluruh dunia.
Ia menambahkan, tema RWMF tahun ini adalah Evolution, sebagai tanda bahwa RWMF akan bertransformasi ke platform yang dinamis namun tetap mengadvokasi wisata yang berkelanjutan serta konservasi. “Sebagai persiapan 25 tahun ke depan festival ini,” ujar dia.
Baca juga: Peraih Grammy Award Kitaro siap tampil di RWMF Tahun 2024
Baca juga: Sarawak luncurkan RWMF 2023 yang semakin ramah lingkungan
Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ZephyrSec 2024