Menurutnya, penulis naskah lebih berperan dalam membuat penggambaran sosok antagonis dalam suatu film dibandingkan aktor yang memainkannya.
“Mereka (karakter antagonis) mengatakan hal-hal mengerikan dan meneriakkan hal-hal mengerikan dan tidak diterima secara sosial. Sebagai seorang aktor, terkadang itu merupakan hadiah, terkadang merupakan sedikit terapi,” kata Idris dikutip dari Hollywood Reporter pada Sabtu.
Baca juga: Idris Elba dan Crunchyroll buat serial anime “Dantai”
Sepanjang karirnya, Idris sering mendapatkan peran sebagai karakter antagonis misalnya pada film “Beast of No Nation” (2015), “Hobbs & Shaw” (2019), dan “The Harder They Fall” (2021). Kelebihan dari penggambaran sifat paling jahat dari sebuah karakter, kata Elba, adalah mereka cenderung ditulis dengan baik.
“Ketika Anda melihat penjahat yang benar-benar menarik Anda akan memikirkan aktornya, tetapi pikirkan tentang penulisnya,” katanya.
Idris juga menjelaskan bagaimana dia membuat keputusan untuk memilih peran yang akan dimainkannya.
“Saya kira saya salah satu dari aktor yang percaya bahwa akting adalah akting,” ujarnya.
Dia mengaku tidak memiliki formula atau kriteria khusus untuk memilih karakter yang akan diperankannya. Idris lebih percaya pada resonansi antara dirinya dan karakter dalam film sebelum mengambil peran tertentu.
“Saya tidak benar-benar memiliki formula untuk memilih peran. Jika saya resonansi dengan karakter tersebut, saya tidak memiliki hierarki,” tuturnya.
Baca juga: Calvin Klein x Idris Elba kampanyekan Pakaian Pria Musim Semi 2024
Baca juga: Cerita Idris Elba soal kegagalan anaknya untuk “casting” film “Beast”
Baca juga: Film “The Harder They Fall” buka gelaran Festival Film London
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ZephyrSec 2024