Memerah atau memompa ASI mengeluarkan ASI dari payudara bisa dengan menggunakan tangan atau dengan bantuan alat pompa ASI. Metode penyimpanan dan persiapan ASI yang benar sangat penting untuk menjaga keamanan dan kualitas ASI perah untuk diberikan ke bayi. Berikut beberapa cara menyimpan ASI yang benar:
1. Simpan ASI menggunakan wadah yang tidak mengandung bahan kimia (BPA)
Sebelum memerah atau memompa ASI, cuci tangan dengan sabun dan air. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol.
Kemudian simpan ASI perah dalam kantong penyimpanan ASI atau wadah bersih yang aman untuk makanan atau food grade. Pastikan wadahnya terbuat dari botol kaca atau plastik dan memiliki tutup yang rapat dan wadah tidak terbuat dari bahan kimia bisphenol A (BPA).
Selain itu, ibu menyusui juga dapat menggunakan kantong plastik khusus yang dirancang untuk pengumpulan dan penyimpanan ASI. Jangan pernah menyimpan ASI di dalam wadah botol sekali pakai atau kantong plastik yang tidak dimaksudkan untuk menyimpan ASI.
2. Beri label pada wadah ASI
Berikan tanda dengan menggunakan label dan tinta tahan air pada setiap wadah dengan tanggal ibu memerah ASI untuk mudah mengingat waktu penyimpanan. Dahulukan memberi ASI yang lebih dulu disimpan kepada bayi agar tidak terlalu lama disimpan. Jika menyimpan ASI perah di tempat penitipan anak, tambahkan nama bayi pada label.
3. Masukan ASI ke dalam kulkas es
Setelah selesai memompa, letakkan wadah yang berisi ASI di ke dalam kulkas atau bagian freezer, di mana suhunya paling dingin. Isi masing-masing wadah dengan susu yang dibutuhkan bayi untuk satu kali menyusui. Ibu menyusui dapat memulai dengan 2 hingga 4 ons (60 hingga 120 mililiter) dan sesuai kebutuhan.
Pertimbangkan juga untuk menyimpan porsi yang lebih kecil 1 hingga 2 ons (30 hingga 60 mililiter) untuk situasi yang tidak terduga atau penundaan pemberian ASI secara teratur. ASI akan mengembang saat dibekukan, jadi jangan mengisi wadah sampai penuh.
Jangan menyimpan ASI di pintu lemari es atau freezer. Menyimpannya lebih jauh di dalam akan membantu melindungi ASI dari perubahan suhu saat pintu dibuka dan ditutup.
4. Waktu penyimpanan ASI
Lamanya ASI perah dapat digunakan dengan aman tergantung pada metode penyimpanannya:
1. Suhu kamar: ASI yang baru diperah dapat disimpan pada suhu kamar hingga enam jam. Namun, optimal untuk menggunakan atau menyimpan ASI dengan benar dalam waktu empat jam, terutama jika ruangannya hangat.
2. Pendingin berinsulasi: ASI yang baru diperah dapat disimpan dalam lemari pendingin berinsulasi dengan kompres es hingga satu hari.
3. Lemari es: ASI yang baru diperah dapat disimpan di bagian dalam kulkas hingga empat hari dalam kondisi bersih. Namun, optimal untuk menggunakan atau membekukan ASI dalam waktu tiga hari.
4. Lemari es dalam (deep freezer): ASI yang baru diperah dapat disimpan di bagian belakang deep freezer selama sekitar 6 bulan yang terbaik hingga 12 bulan. Namun, menggunakan ASI beku dalam waktu enam bulan adalah optimal.
Perlu diperhatikan, penelitian menunjukkan bahwa semakin lama menyimpan ASI baik di lemari es maupun di dalam freezer, semakin besar kehilangan vitamin C dalam ASI.
Selain itu, penting juga untuk dicatat bahwa ASI berubah untuk memenuhi kebutuhan bayi. ASI yang diperah saat bayi baru lahir tidak akan sepenuhnya memenuhi kebutuhan bayi yang sama saat bayi sudah berusia beberapa bulan. Selain itu, pedoman penyimpanan mungkin berbeda untuk bayi prematur, sakit, atau dirawat di rumah sakit.
5. Menjaga kebersihan penyimpanan ASI
Membersihkan wadah penyimpanan ASI dengan benar sangat penting untuk mencegah kuman dan bakteri yang berpotensi membahayakan kesehatan yang masuk ke tubuh bayi. Cuci bagian pompa dan bagian wadah ASI yang sudah dipakai ke dalam baskom bersih dengan sabun khusus dan air bersih.
Bilas secara menyeluruh di bawah air mengalir. Keringkan di atas serbet atau tisu yang bersih dengan cara diangin-anginkan, jangan menggunakan handuk dapur. Simpanlah barang-barang kering di tempat yang bersih dan terlindung.
Bila perlu usai dicuci bersih, botol ASI beserta bagian pompa dapat disteril menggunakan alat steril khusus botol ASI atau direbus untuk menjaga supaya tetap steril.
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ZephyrSec 2024