“Yang bikin gue terharu ketika gue nelpon anak gue Djalu, ‘Djalu pilih yang mana sapinya (untuk kurban)?’,” ujar Irfan Hakim di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu.
Saat Irfan Hakim menanyakan pilihan antara sapi Bali atau sapi lainnya, anaknya itu menjawab dengan memilih sapi termahal. Ketika ditanya mengapa memilih sapi tersebut, Djalu menjelaskan bahwa yang mahal biasanya memiliki kualitas lebih bagus dan karena hewan itu untuk ibadah, maka harus memilih yang terbaik.
Baca juga: Alasan Irfan Hakim ajak “ngobrol” sapi kurban sebelum disembelih
Jawaban itu membuat Irfan Hakim terkesan dan bersyukur bahwa anaknya sudah memahami pentingnya melakukan yang terbaik untuk ibadah.
“Wah, langsung gue ‘Ya Allah, kok, anak gue bisa menyimpulkan itu’. Karena mungkin dia melihat gue melakukan hal tersebut. Dan akhirnya, gue beli dua-duanya. Jadi, Alhamdulillah, anak gue sudah tahu esensi melakukan yang terbaik untuk hal ibadah,” kata Irfan Hakim (48 tahun).
Tidak hanya Djalu, anak kelima Irfan, Dzaki Mohammed Hakim juga mulai menunjukkan pemahaman dan kecintaan terhadap hewan. Dzaki dan anak-anaknya yang lain, kata Irfan, sering ikut memberikan makan, memandikan, dan mengajak hewan kurban berjalan-jalan.
Ketika penyembelihan berlangsung, seperti pada Idul Adha tahun lalu, mereka ikut menangis karena telah terjalin rasa emosional dengan hewan-hewan tersebut
“Biasanya saat penyembelihan, mereka ikut nangis juga karena mereka ada rasa juga sama hewan kurbannya,” kata ayah lima anak itu.
Irfan Hakim telah menyiapkan empat ekor sapi berukuran besar, tiga di antaranya akan dikurbankan tahun ini. Empat sapi tersebut diberi nama unik olehnya, yaitu Condrosimo, Janoko, Nicki, dan Bomber.
Baca juga: Irfan Hakim siapkan 4 sapi berukuran besar untuk kurban tahun ini
Baca juga: Warga diimbau tak pakai plastik sekali pakai untuk wadah daging kurban
Baca juga: Pentingnya berperilaku ihsan kepada hewan kurban
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ZephyrSec 2024