Warnanya yang terang kekuningan dan memiliki titik asap sedang, menjadikannya pilihan yang lebih baik untuk memasak dibanding minyak zaitun yang memiliki titik asap rendah. Minyak yang berasal dari tanaman rapeseed ini direkayasa genetik untuk menghasilkan tanaman canola.
Minyak canola dikembangkan oleh para ilmuan Kanada, nama canola diberikan merujuk pada kata “Canada” dan “Ola” yang berarti minyak. Para ilmuan ini mengolah tanaman rapeseed agar dapat dimakan, karena pada awalnya tanaman mengandung senyawa beracun yang disebut asam erusat dan glukosinolat. Meskipun begitu, kandungan minyak canola sendiri memiliki nutrisi yang berbeda sehingga aman untuk dikonsumsi manusia.
Minyak canola mengandung lemak, vitamin, dan nutrisi tertentu lainnya yang menunjukkan bahwa canola dapat menjadi bagian dari pola makan yang menyehatkan jantung.
Baca juga: Kandungan gizi dan bahan utama dari minyak kelapa
Baca juga: Apa saja kandungan nutrisi minyak biji bunga matahari?
Apa saja kandungan yang terdapat dalam minyak canola? simak selengkapnya.
Lemak Tak Jenuh Tunggal
Salah satu komponen dasar minyak canola adalah lemak tak jenuh tunggal. Jenis lemak ini membentuk sebagian besar lemak yang Anda temukan dalam minyak canola dan bermanfaat untuk penurunan peradangan dalam tubuh, menurut Christopher P. Cannon dalam bukunya, “The Complete Idiot’s Guide to the Anti-Inflammation Diet. ” Lemak tak jenuh tunggal juga memiliki manfaat untuk penurunan kadar kolesterol, penurunan risiko penyakit jantung dan penurunan berat badan.
Asam lemak Omega-3 dan Omega-6
Deborah A. Klein, dalam bukunya, “The 200 SuperFoods That Will Save Your Life,” mengungkapkan bahwa canola terdiri dari sekitar 23 persen omega-6 dan 10 hingga 15 persen omega-3. Minyak dengan kandungan omega-6 yang lebih tinggi dibandingkan omega-3 cenderung lebih baik untuk dimasak, karena omega-3 sangat rentan terhadap kerusakan akibat panas dan omega-6 lebih stabil. Keduanya merupakan bagian penting dari proses diet.
Vitamin E
Minyak canola juga mengandung vitamin E dalam jumlah yang relatif tinggi. Dalam bukunya, “Vitamins and Minerals Demystified,” Steve Blake menuliskan bahwa minyak canola mengandung 21 mg vitamin E per 100 g, menjadikannya salah satu minyak teratas dengan vitamin ini. Vitamin E penting untuk banyak proses dalam tubuh, termasuk membantu pembekuan darah, menyembuhkan luka dan memar, serta bertindak sebagai antioksidan dan melawan radikal bebas baik dari makanan maupun lingkungan.
Asam erusat
Minyak canola juga mengandung asam erusat, namun jumlahnya tidak sebanyak yang terkandung pada tanaman lobak asli. Dalam bukunya “The Complete Idiot’s Guide to the Anti-Inflammation Diet” Christopher P. Cannon mencatat bahwa asam erusat adalah bahan “ajaib” dalam minyak Lorenzo, yang menjadi subjek film tentang penyembuhan penyakit genetik, asam ini sebenarnya bisa menjadi racun dalam jumlah tinggi. Jumlah yang ditemukan dalam minyak canola tergolong rendah sehingga tidak dianggap beracun bagi manusia.
Sebagai kesimpulan, minyak canola merupakan pilihan yang baik untuk memasak karena kandungan nutrisinya yang bermanfaat bagi kesehatan. Minyak ini mengandung lemak tak jenuh tunggal yang dapat membantu menurunkan peradangan, kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung. Selain itu, kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 yang seimbang serta vitamin E yang tinggi menjadikannya sumber nutrisi penting dalam pola makan sehari-hari.
Walaupun minyak canola mengandung sedikit asam erusat, jumlahnya cukup rendah sehingga aman untuk dikonsumsi. Dengan berbagai manfaat yang dimilikinya, minyak canola dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang mendukung kesehatan jantung dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.
Baca juga: Sisi buruk minyak canola untuk otak
Baca juga: Mengenal minyak kedelai, bahan dan kandungan nutrisinya
Baca juga: 7 manfaat minyak kelapa untuk kecantikan dan kesehatan
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ZephyrSec 2024
