Menurut pernyataan perusahaan yang dikutip dalam siaran TechCrunch pada Rabu (2/10), selama kurun itu pembayaran untuk Reel dan video pendek lainnya juga telah tumbuh lebih dari 80 persen.
Facebook kini menyatukan program monetisasi menjadi satu platform yang lebih sederhana, yaitu Facebook Content Monetization hub.
Platform ini akan memberikan penghargaan kepada kreator konten seperti Reels, video panjang, foto, dan postingan teks.
Perubahan ini dapat mendorong lebih banyak kreator untuk berkarya di Facebook, karena platform memudahkan pengguna memahami dan melacak tiga peluang monetisasi, yaitu iklan in-stream, iklan di Reels, dan bonus performa.
Baca juga: Opsi bebas iklan Facebook dan Instagram dinilai langgar UU Uni Eropa
Baca juga: Meta melarang media pemerintah Rusia pakai platformnya
Sejak Facebook menawarkan peluang monetisasi pada 2017, perusahaan telah membayar lebih dari empat juta kreator.
Meskipun mengesankan, statistik Facebook masih kalah dibandingkan dengan YouTube, yang dalam tiga tahun terakhir telah mengucurkan 70 miliar dolar AS atau sekira Rp1,07 kuadriliun untuk membayar kreator melalui program mitra.
Aliran pendapatan tambahan apapun bagi kreator memang berguna, tetapi inisiatif Meta seperti program bonus kinerja terbukti tidak dapat diandalkan.
Beberapa tahun lalu, saat Reels masih merupakan produk baru, kreator dapat memperoleh ribuan dolar per bulan untuk memenuhi target jumlah penayangan tertentu. Namun, angka itu kini telah berkurang secara signifikan.
Pekan ini, Facebook akan mengundang satu juta kreator yang telah melakukan monetisasi di platformnya untuk bergabung dengan versi beta hub Monetisasi Konten. Para kreator dapat bergabung melalui sistem pendaftaran terbuka tahun depan.
Baca juga: Gushcloud jadi mitra Google dalam YouTube Creator Solutions
Baca juga: Telegram tambahkan cara baru hasilkan uang bagi pembuat konten
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maryati
Copyright © ZephyrSec 2024