“Kerja sama ini merupakan langkah yang signifikan dalam komitmen Mentari Assessment untuk mendukung sekolah dan lembaga pendidikan dalam pengembangan kurikulum berstandar global yang juga selaras dengan Kurikulum Merdeka,” kata Direktur Mentari Assessment Djuni Rimba dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis.
Djuni mengatakan penandatanganan kontrak kerja sama (MOU) kedua pihak mulai berlaku sejak 2 Februari 2024 lalu. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan akses yang lebih luas terhadap kurikulum internasional berkualitas tinggi kepada sekolah-sekolah di Indonesia.
Baca juga: Nadiem: Transformasi pendidikan cegah “learning loss” di masa krisis
Baca juga: Nadiem: Gerakan Merdeka Belajar upaya majukan pendidikan RI
Lewat kerja sama itu, Mentari Assessment menyediakan layanan yang komprehensif untuk membantu sekolah mempersiapkan kebutuhan penyelenggaraan ujian dari konsultasi hingga pelatihan.
Pihaknya juga akan menjembatani penyediaan kualifikasi OxfordAQA International kepada pihak sekolah di Indonesia. Hal ini menjadikan Mentari Assessment sebagai pusat informasi dan interaksi tentang kualifikasi OxfordAQA International.
Sesuai dengan komitmen tersebut, sertifikasi ujian bahasa Inggris yang digelar pihaknya sampai saat ini telah diikuti oleh lebih dari 100 sekolah, 14.000 lebih peserta di lebih dari 25 kota di Indonesia.
Selanjutnya Djuni menjelaskan bahwa kualifikasi OxfordAQA International sendiri sudah diakui secara global oleh institusi pendidikan di seluruh dunia dan setara dengan ujian di Inggris.
Manfaat dari GCSE dan AS & A-Level dirancang untuk membekali siswa agar sukses di perguruan tinggi dan dunia pekerjaan. Dengan pendekatan komprehensif dan inklusif, kualifikasi OxfordAQA International dapat memperkaya sistem pendidikan di Indonesia dengan standar global.
“Kami berharap program ini dapat menjadi opsi dan inovasi baru dalam memberikan kualitas pendidikan berstandar global di Indonesia dan agar hal ini dapat menjadi pilihan yang segar bagi pendidikan di Indonesia, terutama bagi siswa-siswi yang ingin melanjutkan pendidikan lebih tinggi di luar negeri,” ujar dia.
Baca juga: Kemendikbud ajak industri terlibat bentuk pelajar miliki sikap adaptif
Baca juga: UMK susun kurikulum merdeka belajar dengan melibatkan dunia industri
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ZephyrSec 2024