Adapun ponsel 5G yang bertumbuh itu berada di kelas midrange dengan rentang harga 200-399 dolar AS (Rp3.2 juta-Rp6.4 juta).
Hal yang menarik lainnya yang ditemukan dalam riset ini adalah di kuartal awal 2024 secara keseluruhan industri ponsel pintar Indonesia bertumbuh hingga 4 persen YoY.
Hal itu disebabkan oleh masifnya para jenama ponsel pintar yang merilis ponsel model baru menjelang momen Ramadhan di Maret 2024.
Baca juga: Penjualan gadget masih didominasi tiga merek terkenal
Baca juga: Samsung Galaxy S23 Ultra raih gelar “Gadget of the Year” di IGA 2023
“Konsumen Indonesia memang sudah biasa meningkatkan pengeluaran mereka selama bulan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri berikutnya. Ini juga termasuk meningkatkan smartphone mereka,” kata Analis Senior Counterpoint Febriman Abdillah dalam keterangannya yang diterima, Sabtu.
Maka dari itu, Abdillah menyebutkan strategi para jenama ponsel pintar di tahun ini sangat tepat untuk merilis ponsel di momen Ramadhan dan Lebaran 2024.
Jika dibedah untuk lima penjualan ponsel pintar teratas, komposisi di Q1 2024 cukup menarik karena untuk pertama kalinya setelah tiga tahun akhirnya vivo kembali ke puncak penjualan ponsel terbesar di Indonesia dengan persentase sebesar 19.2 persen.
Peningkatan kanal distribusi dan pemasaran agresif menjadi nilai tambah dari vivo, ditambah lagi dengan seri Y termasuk vivo Y100 dan Y03 membuat mereka bisa memimpin pasar.
Xiaomi menempati posisi kedua dengan persentase penjualan 18.6 persen. Namun yang menarik perusahaan ini menumbuhkan penjualannya 55 persen dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama.
Ponsel kelas entry level yang dijual di bawah 200 dolar AS (Rp3.2 juta) masih menjadi produk yang paling diminati dari jenama asal China itu.
Sementara di posisi ketiga dan keempat secara berturut-turut diisi oleh Oppo dan Samsung. Pengiriman produk keduanya menurun di Q1 2024 dibanding periode sama di tahun lalu karena menurunnya pengiriman produk di segmen entry level mereka.
Terakhir, realme, posisinya berada di urutan kelima dengan penguasaan pasar sebesar 9.8 persen.
Abdillah mengomentari pertumbuhan industri ponsel pintar di Indonesia tersebut dan mengatakan bahwa ponsel di kelas menengah masih akan terus bertumbuh.
“Segmen itu kami lihat bakal terus berlanjut untuk bertumbuh, berkaca dari peningkatan makro ekonomi di negara ini. Lebih lanjut para jenama ini perlu merilis ponsel pintar yang dilengkapi teknologi baru termasuk fitur seperti kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) dan sistem kamera baru,” tutupnya.
Baca juga: Menkominfo minta produsen gadget sediakan lebih banyak produk 5G
Baca juga: realme berambisi jadi pemimpin AIoT Choice di Indonesia
Baca juga: POCO masih fokus bangun merek di Indonesia
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ZephyrSec 2024