Dalam acara Ngopi Bareng Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Jumat, dia menyampaikan gambaran masalah literasi digital di wilayah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.
Menurut dia, infrastruktur jaringan telekomunikasi 4G sudah tersedia 100 persen di daerah tersebut, tetapi pemanfaatannya belum optimal.
“Saya menginap di hotel, salah satu yang terbaik di sana. Begitu saya mau membayar saya tanya bisa pakai debit? Jangankan pakai Qris, kartu kredit, itu enggak bisa. Ternyata mereka menggunakan transfer,” kata dia.
“Ternyata yang saya temui memang dari data yang ada kabupaten tersebut memang ternyata walaupun secara infrastrukturnya bagus, tetapi pemanfaatannya kurang maksimal, karena ada satu masalah, yaitu literasi digital,” ia menambahkan.
Baca juga: Tingkatkan literasi finansial digital agar terhindar jeratan judi online
Baca juga: Bentengi diri dari paparan konten negatif dengan literasi digital
Wijaya mengemukakan perlunya mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan peran dalam upaya mengatasi masalah literasi digital.
“Jadi, sekarang, yang pertama adalah peran pemerintah daerah memang harus didorong,” katanya.
Ia menekankan pentingnya peningkatan literasi digital untuk mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur telekomunikasi yang sudah tersedia.
“Penguatan infrastruktur harus diimbangi dengan literasi digital, karena kalau kita mau ke depan kita full digital atau hybrid saja, tidak hanya infrastruktur tetapi juga literasinya juga diimbangi,” katanya.
”Pemerintah daerah memiliki peran penting dalam, pertama, mendukung persebaran infrastruktur telekomunikasi khususnya fiber optik, dan yang kedua adalah peningkatan dan penguatan literasi digital,” demikian Wijaya Kusumawardhana.
Baca juga: Kemenkominfo ajak masyarakat tingkatkan literasi digital
Baca juga: Kenali manfaat dan tantangan kecerdasan buatan
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maryati
Copyright © ZephyrSec 2024