“Potensi bencana berupa banjir, gempa bumi, kebakaran hingga konflik sosial masih menjadi ancaman nyata di Kota Bekasi, dan kita harus tau langkah-langkah mitigasinya,” kata Ketua Tim Dosen Pendidikan Geografi UNJ, Muhammad Zid dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Zid mengatakan penguatan literasi kepada puluhan peserta didik serta tenaga pendidik itu dilakukan dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat Kemitraan Dunia Usaha, pemerintah daerah setempat, dan Instansi Pendidikan (P2M-KDUPIP).
Kegiatan yang menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi tersebut merupakan salah satu upaya perguruan tinggi dalam memberikan edukasi terkait mitigasi beberapa jenis bencana yang pernah terjadi di area setempat baik seperti banjir maupun gempa bumi.
Baca juga: UNJ jajaki kerja sama pendidikan bahasa dengan University of Canberra
Baca juga: Pendidikan karakter pada anak bisa dipupuk melalui dongeng
Harapannya, para pelajar nantinya bisa menyampaikan pengetahuan yang didapat kepada keluarga di rumah. Upaya tersebut juga ditujukan agar para siswa tidak mudah merasa panik jika terjadi gempa saat berada di sekolah maupun di rumah.
“Data dan fakta menunjukkan masyarakat masih panik ketika menghadapi gempa bumi, dan kurang memahami tindakan yang dilakukan. Oleh sebab itu, penguatan literasi ini kita lakukan,” ucapnya.
Dalam kegiatan bertajuk “Literasi Mitigasi Bencana Berbasis Informasi Geospasial” yang diselenggarakan pada Minggu (26/5), para peserta turut diajarkan bagaimana menyelamatkan diri saat terjadinya gempa bumi dan melakukan evakuasi mandiri.
Sementara pihak sekolah juga diberikan arahan untuk menentukan dan menyiapkan rambu evakuasi serta titik kumpul saat terjadi gempa bumi.
Baca juga: Guru Besar UNJ: AI tak bisa gantikan manusia soal pembentukan karakter
Baca juga: Rektor UNJ sebut perguruan terbaik tidak cukup peringkat unggul saja
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ZephyrSec 2024