Nezar mengatakan RAM AI merupakan metode asesmen dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) yang baru-baru ini dilakukan pada negara-negara anggotanya untuk mengukur kesiapan tata kelola kecerdasan buatan dari sebuah negara.
“Kami sedang melakukan (RAM AI) saat ini, dan diharapkan sekitar akhir Juni (2024) kita sudah bisa menyelesaikannya atau pada awal Juli nanti,” kata Nezar di Jakarta, Senin.
Dengan menjalankan RAM AI yang disusun oleh UNESCO, Nezar menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk menciptakan tata kelola AI yang aman dan bertanggung jawab.
Baca juga: Indonesia siap bahas RAM etika AI dengan negara ASEAN dan Asia Pasifik
Baca juga: Menkominfo tekankan pentingnya humas adaptasi dengan perkembangan AI
Untuk di Indonesia, ia menyebutkan RAM AI mulai dikerjakan pada awal Maret 2024 dan saat ini masih terus berjalan. Asesmen itu berlangsung sekitar tiga hingga empat bulan, maka dari itu untuk Indonesia hasil RAM AI-nya baru diketahui di pertengahan 2024.
Hasil dari RAM AI itu nantinya bakal menunjukkan beberapa kesiapan adopsi teknologi AI dari beragam indikator mulai dari kesiapan teknologi, kesiapan masyarakat, hingga kesiapan perangkat hukum.
“Itu (Asesmen kesiapan AI) merupakan satu langkah yang cukup baik untuk kita (Indonesia) agar dapat masuk ke dalam satu ekosistem pengaturan tata kelola AI secara global. Jadi Indonesia menjadi bagian dari tata kelola AI yang diakui oleh dunia,” kata Nezar.
Dalam hal mendukung tata kelola AI yang bertanggung jawab dan aman, di tingkat nasional saat ini Indonesia sudah memiliki panduan berupa Surat Edaran (SE) Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 9 tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial.
Di tingkat kawasan, dalam ajang forum etika AI global pada Februari 2024, Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapannya untuk menjembatani pembahasan RAM etika AI dengan negara-negara yang ada di kawasan ASEAN dan Asia Pasifik.
Secara lebih rinci Indonesia berkomitmen untuk mengambil peran sebagai pelaksana dialog interaktif antarnegara untuk membahas RAM AI.
Baca juga: Wamenkominfo dan Duta Besar Korea Selatan bahas AI Global Forum 2024
Baca juga: Menkominfo: Tata kelola dikembangkan guna maksimalkan potensi AI
Baca juga: Indonesia dorong pendekatan inklusif tata kelola AI Global
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ZephyrSec 2024