“Sebagai bagian dari ekosistem digital, baik pemerintah, industri, organisasi masyarakat, hingga lembaga pendidikan, dapat mengambil peran strategis untuk memperkuat upaya percepatan transformasi digital,” ucap dia dalam rilis pers, Selasa.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya pada acara Huawei I Do Care-Kurban 1445 H di Masjid Jami’ Al-Bina Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (24/6).
Baca juga: Menkominfo : Tambahan anggaran 2025 untuk transformasi digital
Dia mengatakan gotong royong dan kebersamaan akan memperkuat kolaborasi mewujudkan transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, terpercaya dan berdaulat.
Dia berharap ke depannya akan terlihat beragam bentuk sinergi dan kolaborasi, untuk melahirkan talenta digital yang mampu mewujudkan teknologi inovatif bagi Indonesia.
Nezar menilai dukungan dan komitmen pemangku kepentingan memiliki arti penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi digital syariah dan hijau.
Menurut dia, berbagai program utama seperti Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), Digital Talent Scholarship (DTS), serta Digital Leadership Academy (DLA) dapat secara kontinu dilaksanakan di seluruh penjuru Indonesia.
“Termasuk dalam upaya peningkatan talenta digital Indonesia, sebagai dukungan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wamenkominfo juga menekankan peringatan Hari Raya Idul Adha merupakan momentum yang tepat untuk mentransformasi esensi ke dalam kehidupan sehari-hari demi memperkuat semangat persatuan bangsa.
Saya berharap semangat kurban dapat menjadi pemantik untuk terus menguatkan pemberdayaan talenta digital yang cakap, untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat kekuatan ekonomi digital syariah dunia,” kata dia.
Baca juga: Indonesia kumpulkan data pemanfaatan AI nasional dengan metode UNESCO
Baca juga: Wamenkominfo sebut strategi keamanan siber kunci VID 2045
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ZephyrSec 2024