Menurut laporan The New York Times yang dikutip oleh TechCruch pada Selasa (21/9), pengacara perusahaan dalam berkas perkara baru yang diajukan ke pengadilan menyatakan bahwa X telah mematuhi perintah-perintah pengadilan tersebut.
Dalam berkas perkara, Mahkamah Agung Brasil dilaporkan menanggapi dengan menyatakan bahwa X belum memberikan dokumen yang sesuai dan memberikan waktu lima hari untuk menyelesaikannya.
Baca juga: Mahkamah Agung Brasil perintahkan penangguhan X secara nasional
Baca juga: X diblokir, Elon Musk ancam akan ungkap kejahatan hakim MA Brasil
Perselisihan X dengan pihak berwenang Brasil bermula dari penyelidikan yang dilakukan oleh Hakim Agung Brasil Alexandre de Moraes mengenai disinformasi pemilu.
Moraes memerintahkan perusahaan untuk memblokir akun-akun X tertentu. Meski sempat menyatakan kesediaan untuk mematuhi perintah tersebut, perusahaan kemudian malah menghentikan operasinya di Brasil.
Moraes lantas melarang layanan X dan mengancam mendenda pengguna yang berusaha mengakses platform media sosial itu menggunakan VPN.
Pekan ini X kembali beroperasi di Brasil, meskipun CEO Cloudflare Matthew Prince mengatakan kepada TechCrunch bahwa waktu pemindahan infrastruktur perusahaan ke Cloudflare hanyalah sebuah “kebetulan.”
Selama larangan mengakses X diterapkan di Brasil, para penggunanya beralih ke platform seperti Bluesky dan Tumblr.
X tidak segera merespons permintaan tanggapan dari TechCrunch mengenai operasi layanan di Brasil.
Tanggapan perusahaan terhadap laporan mengenai operasi X di Brasil juga tidak disampaikan di akun Elon Musk maupun akun Global Government Affairs milik X.
Sebelumnya X menyatakan akan melanjutkan upaya untuk bekerja sama dengan pemerintah Brasil agar bisa segera memulihkan layanan bagi masyarakat Brasil.
Baca juga: X resmi dilarang beroperasi di Brasil
Baca juga: Bluesky catat rekor tertinggi setelah Brasil larang X
Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Maryati
Copyright © ZephyrSec 2024